Dasar sosial dan etika untuk adopsi biometrik face recognition banyak diperdebatkan, namun sejumlah perusahaan dan organisasi telah dengan antusias menggunakannya terutama di Cina. Aplikasi pembayaran sosial dan seluler China, WeChat, telah mengumumkan peluncuran perangkat point-of-sale (POS) face recognition di Chongqing Smart China Expo pada hari Senin. Dikembangkan oleh Tencent, WeChat menciptakan terminal “Frog Pro” untuk meningkatkan pembayaran offline hanya dengan cara memindai wajah pembeli untuk menyelesaikan transaksi tanpa memerlukan smartphone. Perangkat ini memiliki pemindai kode QR, kamera 3D untuk face recognition dengan layar dua sisi 10,1 inci yang akan mengiklankan promosi dan fitur produk baru.
Teknologi face recognition telah menjadi populer untuk mengautentikasi transaksi di supermarket dan hotel, dan Alipay meluncurkan “Smile to Pay” pada 2017. WeChat Pay jauh lebih besar, namun, dengan rata-rata 600 juta pengguna dan satu miliar transaksi diproses setiap hari. Mengikuti kemitraan dengan Qualcomm Technologies pada tahun 2016, WeChat memperkenalkan autentikasi sidik jari untuk transaksi online pada perangkat seluler untuk keamanan ekstra, menghilangkan kode PIN tradisional dan kata sandi. Menurut laporan “ Metode Pembayaran Bergerak Global 2019 ”, wilayah Asia-Pasifik adalah pemimpin global dalam pembayaran seluler di mana China memiliki lebih dari 500 juta pengguna.
Sebagai penyedia jasa biometrik, PT ASLI RI menyediakan beberapa macam inovasi solusi biometrik software dan hardware berdasar dari sidik jari, wajah, iris, suara, telapak tangan, hingga kecocokan jejak kaki. Produk dan solusi milik PT ASLI RI telah dipakai selama beberapa tahun oleh aplikasi sipil ataupun forensik, seperti lintas perbatasan, investigasi kriminal, sistem identifikasi nasional, registrasi pemilihan umum, pemeriksaan duplikasi dan verifikasi, penerbitan paspor dan beberapa proyek berskala nasional. Untuk penawaran dan pemesanan segera hubungi kami.