Menurut Casino.org, kasino di AS telah menggunakan facial recognition sejak tahun 1990-an, namun penyebaran itu mungkin harus disesuaikan berdasarkan potensi perubahan pada privasi federal atau undang-undang perlindungan data. Senator Nevada Catherine Cortez Masto telah mengusulkan RUU privasi federal pada bulan Februari yang akan memerlukan persetujuan untuk mengumpulkan data biometrik dari individu. Saat ini, RUU tersebut masih dibahas oleh Komite Senat tentang Perdagangan, Sains, dan Transportasi RUU.
Privacy attorney and ACLU of Illinois’ Next Generation Society President Peter Hanna menjelaskan bahwa penggunaan biometrik di kasino hanya menjadi lebih canggih dan luas, dimana setiap orang yang berjalan melalui kasino memiliki geometri wajah yang diambil dan diproses setiap hari. Selanjutnya Hanna menjelaskan kepada Casino.org bahwa Undang-Undang Privasi Konsumen California (CCPA) dapat mempengaruhi beberapa kasino di negara bagian itu ketika diberlakukan pada tahun 2020, berdasarkan akses ke informasi dan ketentuan anti-diskriminasi. Hanna menyarankan Illinois ‘BIPA sebagai model yang bagus untuk negara bagian lain yang mempertimbangkan undang-undang serupa.
Profesor Hukum Gaming UNLV Boyd School of Law Anthony Cabot menjelaskan bahwa face recognition dapat menjadi alat yang sangat baik untuk mengidentifikasi aktivitas teroris dan kriminal di lingkungan kasino. Hanna menjelaskan, informasi biometrik yang dikumpulkan di kasino-pengunjung tidak boleh disimpan tanpa batas, tetapi sejauh itu dipertahankan, informasi yang dikumpulkan harus digunakan hanya untuk tujuan yang sangat terbatas.
Aturan face recognition Macau diklarifikasi
Menurut regulator perjudian negara, kasino di Macau dapat menggunakan sistem biometrik face recognition, namun masih terbatas untuk tujuan keamanan. Yogonet melaporkan bahwa Biro Inspeksi dan Koordinasi Permainan (DICJ) telah mengkonfirmasi bahwa pemasok peralatan sedang menguji peralatan face recognition di kasino, dengan instalasi yang masih belum lengkap dan tes yang harus dijalankan sesuai dengan undang-undang perlindungan privasi kota. Setiap penggunaan teknologi biometrik yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang penjudi dianggap melanggar hukum tersebut, sehingga baik uji coba dan penyebaran produksi akhirnya harus dihindari.
Sebagai penyedia jasa biometrik, PT ASLI RI menyediakan beberapa macam inovasi solusi biometrik software dan hardware berdasar dari sidik jari, wajah, iris, suara, telapak tangan, hingga kecocokan jejak kaki. Produk dan solusi milik PT ASLI RI telah dipakai selama beberapa tahun oleh aplikasi sipil ataupun forensik, seperti lintas perbatasan, investigasi kriminal, sistem identifikasi nasional, registrasi pemilihan umum, pemeriksaan duplikasi dan verifikasi, penerbitan paspor dan beberapa proyek berskala nasional. Untuk penawaran dan pemesanan segera hubungi kami.