Beberapa perusahaan berencana menggunakan pengenalan wajah biometrik untuk menegakkan larangan secara luas terhadap orang-orang tertentu yang menghadiri konser. TicketNews melaporkan bahwa Startup keamanan SentiaGPR telah meluncurkan platform tiket yang menggunakan pengenalan wajah untuk mencocokkan penonton konser dengan akun media sosial. Hal ini dimaksudkan agar penonton dapat dimonitor untuk melarang individu membeli tiket dengan kartu kredit curian, calo, dan bahkan berpotensi mendeteksi teroris .
CEO Startup SentiaGPR, Richard Ryan menjelaskan kepada Daily Mail bahwa teknologi penggunaan biometrik wajah tersebut membentuk “geo fence” yang dapat memonitor posting ke lebih dari 40 platform media sosial dari dalamnya. Teknologi biometrik pengenal wajah ini juga menyediakan verifikasi identitas pembeli. Ryan menambahkan seringkali teroris ingin menebar teror di luar untuk mengatakan apa yang akan mereka lakukan, sehingga mereka menempatkan geo fence di sekitar arena mana pun di dunia, dalam bahasa apa pun untuk memantaunya.
Jika seseorang muncul sebagai ancaman, teknologi biometrik ini dapat menganalisis profil orang tersebut dengan mengunjungi berbagai sumber di website yang dapat mengambil keputusan tentang risiko pengguna. Perusahaan berencana untuk memasarkan teknologi ke penyedia tiket dan beberapa tempat lainnya. Hingga pada akhirnya dapat memperluas platform dan tempat-tempat ramai lainnya.
PT ASLI RI sebagai jasa penyedia layanan biometrik di Indonesia, menawarkan pelayanan biometrik yang terpercaya, menyediakan beberapa macam inovasi solusi biometrik software dan hardware seperti sidik jari, wajah, iris, suara, telapak tangan, hingga kecocokan jejak kaki. Berbagai produk dari PT ASLI RI telah digunakan oleh instansi pemerintah maupun swasta yang berskala nasional. Tertarik untuk mendapatkan layanan biometrik yang terpercaya? Segera hubungi kami sekarang juga.