DST Group, badan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertahanan Australia, telah membentuk program penelitian untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan anak-anak secara lebih akurat dengan pengenalan wajah biometrik untuk membantu memerangi perdagangan anak. Science Channel Australia melaporkan bahwa Dr. Dana Michalski dari DST melakukan penelitian dengan 120 praktisi berpengalaman dan dilaporkan menjadi jumlah terbesar untuk penelitian semacam itu. Penelitian ini secara manual membandingkan 23.760 pasangan gambar yang berbeda, di samping algoritma biometrik.
Anak-anak dari bayi baru lahir hingga 17 tahun dipertimbangkan dengan gambar diambil 10 tahun terpisah. Ketika gambar awal diambil pada usia muda, atau ketika kesenjangan usia ke gambar kedua meningkat, jumlah pencocokan yang benar, secara mengejutkan, menurun. Tim biometrik lembaga sekarang telah mengembangkan algoritma sendiri yang sedang dilatih dengan teknik pembelajaran yang mendalam untuk meningkatkan kinerjanya.
Michalski menjelaskan praktisi pengenalan wajah harus dilatih tentang perubahan yang terjadi pada wajah anak-anak. Sehingga saat ini DST Group sedang mengembangkan algoritma estimasi usia. Michalski menambahkan hal ini menjadi keuntungan luar biasa dalam akurasi.
Pengenalan wajah kedepannya akan semakin akurat untuk mencocokkan anak-anak dari waktu ke waktu, seperti Patrick Grother dari NIST baru-baru ini menjelaskan kepada Federal News Network bahwa jaringan saraf convolutional (CNNs) berada di belakang peningkatan besar dalam kinerja biometrik. Menurut Grother ada banyak keuntungan dalam akurasi selama lima tahun terakhir. Hal ini dikarenakan kemampuan CNN dalam mengkompensasi kualitas gambar seperti sudut wajah atau pencahayaan yang buruk.
Grother menjelaskan jika seseorang mencoba mengambil foto wajah Grother dan mencari di database 12 juta orang, dengan kepastian yang cukup tinggi mereka pasti akan menemukan foto wajah Grother sebelumnya. Wakil Direktur Eksekutif Bea Masuk dan Keluar Transformasi Pabean serta Perlindungan Perbatasan (CBP) dan Tanciar juga memberi kabar kepada Federal News Network bahwa badan tersebut berencana untuk memperluas pemeriksaan pengenalan wajah biometrik di perbatasan darat dan laut dari tiga lokasi di Arizona melintasi perbatasan selatan selama 2019. Menurut laporan CBP telah menangkap 124 orang menggunakan dokumen perjalanan palsu tahun ini. Menurut penelitian dari Visiongain, pasar untuk teknologi pengenalan wajah akan tumbuh hingga $ 4,6 miliar tahun ini.
Sebagai penyedia jasa biometrik, PT ASLI RI menyediakan beberapa macam inovasi solusi biometrik software dan hardware berdasar dari sidik jari, wajah, iris, suara, telapak tangan, hingga kecocokan jejak kaki. Produk dan solusi milik PT ASLI RI telah dipakai selama beberapa tahun oleh aplikasi sipil ataupun forensik, seperti lintas perbatasan, investigasi kriminal, sistem identifikasi nasional, registrasi pemilihan umum, pemeriksaan duplikasi dan verifikasi, penerbitan paspor dan beberapa proyek berskala nasional. Untuk penawaran dan pemesanan segera hubungi kami .