Penerapan teknologi 5G sebagai salah satu terobosan di dunia teknologi menjadi hal yang dinanti di berbagai negara. Beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan telah menargetkan penggunaan teknologi jaringan nirkabel 5G yang lebih luas mulai dari tahun 2019 sampai 2020. Sementara di Indonesia, penggunaan teknologi 5G diperkirakan baru bisa dinikmati sekitar tahun 2022 jika semua tahapan penerapan berjalan lancar.
Teknologi 5G diprediksikan akan dapat mengubah gaya hidup manusia kedepannya. Sama seperti ponsel pintar saat ini yang tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi tetapi sudah menjadi kebutuhan dalam transaksi jual beli online. Sejauh ini di Indonesia, ponsel pintar telah didukung oleh jaringan 4G yang memudahkan masyarakat melakukan berbagai aktivitas online. Namun inovasi teknologi tidak pernah berhenti dan terus dikembangkan demi memenuhi kebutuhan pasar dengan sesuatu yang lebih baik dari yang sudah ada.
Jaringan 5G dirancang untuk sanggup memberikan kecepatan download 10 Gbps, lebih cepat dibanding 4G yang menawarkan kecepatan download maksimum 100 Mbps (tergantung dari kualitas jaringan yang tersedia). Sedangkan penerapan internet of things dan kecerdasan buatan untuk proses otomasi teknologi yang akan segera populer membutuhkan kecepatan akses internet yang mumpuni. Oleh karena itu, teknologi 5G dirancang untuk memberikan solusi terhadap kebutuhan kecepatan akses internet di masa depan. Selain itu, proses komunikasi kendaraan otomatis secara real time dan proses otomasi peralatan elektronik di perumahan dalam penerapan smart home dan internet of things akan segera menjadi kenyataan. Hal ini tentunya juga akan berdampak pada perkembangan ponsel pintar yang digunakan.
Kombinasi Biometrik dan Jaringan 5G
Selain itu, perkembangan teknologi yang semakin canggih juga akan mempengaruhi penggunaan biometrik di pasar global. Terbukti pada bulan lalu, perusahaan teknologi informasi asal Jepang, NEC Corporation mengumumkan penyediaan sistem demo pengenalan wajah yang menggunakan Multi-access Edge Computing (MEC), konsep arsitektur jaringan untuk komunikasi generasi mendatang, kepada DOCOMO 5G Open Lab OKINAWA, pusat verifikasi teknologi 5G yang didirikan di prefektur Okinawa pada 9 Januari dan dijalankan oleh NTT DOCOMO, INC.
Sistem demo yang memanfaatkan 5G dan MEC memungkinkan pengenalan wajah instan di bawah jaringan seluler. Oleh karena itu, memperkenalkan sistem pengenalan wajah di tempat acara akan lebih mudah tanpa perlu pemasangan kabel baru dan secara dinamis mengoptimalkan alokasi frekuensi pita sesuai dengan kebutuhan. Ketika kamera pemantau mendeteksi perilaku seseorang, sistem demo memperluas bandwidth jaringan dan gambar yang digunakan untuk pengenalan wajah diubah menjadi gambar definisi tinggi dengan mengirim gambar definisi rendah dari kamera pemantauan untuk mengurangi konsumsi bandwidth jaringan ketika orang tidak terdeteksi. Pengumuman tersebut mencakup bagian dari hasil proyek penelitian frekuensi dan bandwidth besar, penelitian pengembangan untuk pencapaian sistem komunikasi seluler generasi kelima dimana penelitian dan pengembangan teknologi akses nirkabel konsumsi daya kecepatan tinggi dan daya rendah menggunakan antena elemen multi-elemen dengan teknologi tinggi.
Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dimana ponsel pintar dapat terhubung dengan beragam peralatan rumah dan kendaraan, tentu diperlukan sistem keamanan yang praktis dan dapat digunakan untuk mencegah segala bentuk tindak kejahatan. Salah satu solusi keamanan yang dapat digunakan adalah sistem keamanan biometrik. Sistem keamanan biometrik dapat menggunakan anggota tubuh dan perilaku manusia seperti iris, wajah, sidik jari, telapak tangan, jejak kaki, suara, cara berjalan, cara menulis dan lain sebagainya. Hal itu membuat penggunaan biometrik dalam sistem keamanan dianggap lebih aman dibanding kata sandi karena sulit dipalsukan, akurat dan mudah digunakan. Maka prediksi tentang era pasca ponsel pintar pun akan segera terwujud, salah satunya dengan adanya kombinasi antara jaringan 5G dan teknologi biometrik yang segera terwujud.
Sebagai penyedia jasa biometrik, PT ASLI RI menyediakan beberapa macam inovasi solusi biometrik software dan hardware berdasar dari sidik jari, wajah, iris, suara, telapak tangan, hingga kecocokan jejak kaki. Produk dan solusi milik PT ASLI RI telah dipakai selama beberapa tahun oleh aplikasi sipil ataupun forensik, seperti lintas perbatasan, investigasi kriminal, sistem identifikasi nasional, registrasi pemilihan umum, pemeriksaan duplikasi dan verifikasi, penerbitan paspor dan beberapa proyek berskala nasional. Untuk penawaran dan pemesanan segera hubungi kami .